Kompetensi :
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa dapat memahami metode-metode yang sering dipakai dalam sosiologi.
Sosiologi sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, lahir, tumbuh dan berkembang. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan yang dinamakan penelitian sosial. Melalui penelitian sosial.,ini para ahli sosiologi mengumpulkan data yang dapat menambah pengetahuan mengesai sasaran perhatian mereka, yakni masyarakat.Melalui penelitian sosial para ahli sosiologimenemukan fakta baru yang memperluas cakrawala serta memperdalam pemahaman kita sehingga merupakan sumbangan ke arah pengembangan sosiologi.
Cara untuk menghasilkan temuan-temuan baru dalam sosiologi, para ahli perlu memperhatikan tahap penelitian. Walaupun jumlah serta jenis tahap yg dijabarkan dalam berbagai buku penuntun metode penelitian tidak selalu sama, namun dalam kebanyakn buku tersebut dijumpai beberapa tahap yg dianggap pokok, yaitu tahap:
1. perumusan masalah
2. penyusunan disain penelitian
3. pengumpulan data
4. analisis data
5. penulisan laporan peneltian
4.1. Perumusan Masalah
Ilmu Sosiologi semakin berkembang berkat hasil pemikiran dan hasil penelitian sejumlah ahli besar sosiologi, terutama mereka yg telah berhasil mengungkapkan temuan-temuan baru.
Sebelum memulai suatu penelitian, seorang ahli sosiologi terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka (literature review), yaitu tinjauan terhadap bahan-bahan pustaka yang ada di bidang yang bersangkutan agar dapat mengetahui temuan-temuan apa sajakah yang sebelumnya pernah dilakukan oleh ahli sosiologi lain.Seseorang yang ingin meneliti masalah sosiologi agama misalnya, paling tidak perlu mengenal tulisan tokoh klasik seperti Emile Durkheim dan Max Weber, maupun tokoh masa kini seperti Robert Bellah, Peter Berger. Mereka yang ingin meneliti masalah sosiologi pedesaan perlu membaca tulisan ilmuwan seperti Selo Soemardjan, Koentjaraningrat, Loekman Soetrisno.
Kadang-kadang seorang peneliti melakukan penelitian terhadap obyek tertentu tanpa terlalu memperhatikan hasil karya sosiologi lain yang berkecimpung dalam bidang yang sama.Mungkin saja beberapa orang peneliti melakukan kegiatan penelitian serupa, tanpa saling mengetahui kegiatan masing-masing. Kemudian masing-masing merasa ia melakukan sesuatu yang asli, menemukan sesuatu yang baru. Misalnya saja, selama tujuh tahun, baik Luc Montagnier dari Institut Pasteur di Paris maupun Gallo dari Institut kesehatan Nasional AS di Bethesda, Maryland, masing-masing bersiteguh bahwa ialah yang pertama kali menemukan virus HIV yang menjadi penyebab penyakit AIDS. Semula tercapai kata sepakat bahwa kedua-duanya berhak mendapat penghargaan sebagai penemu virus HIV, tetapi kemudian Gallo dituduh telah melakukan kecurangan.
Kemungkinan lain seseorang merasa telah menemukan sesuatu yang sebenarnya sudah ditemukan oleh ahli lain terdahulu. Masalah ini banyak ditemui dalam masyarakat yang sedang berkembang di mana sarana komunikasi ilmiah seperti perpustakaan, buku, majalah, makalah ilmiah masih langka dan tradisi tukar menukar informasi ilmiah masih lemah, sehingga seorang ilmuwan seolah-seolah bekerja sendiri secara terisolasi. Suatu penelitian diawali dengan suatu masalah penelitian, tidak selalu berarti masalah sosial. Sebagai contoh Durkheim tertarik pada gejala bunuh diri, yang dirumuskan sebagai "semua kasus kematian yang secara langsung ataupun tidak langsung dihasilkan oleh suatu tindak posistif atau negatif si korban sendiri, yang diketahuinya kan membawa hasil tesebut." Pertanyaan penelitian Durkheim adalah faktor sosial apakah yang mempengaruhi angka bunuh diri dalam masyarakat? Kenapa angka tersebut berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya? Dan kenapa angka bunuh diri dalam masyarakat dapat berubah? Penelitian tersebut mengkaji data bunuh diri di berbagai wilayah di Eropa kemudian menghasilkan karyanya yang terkenal SUICIDE (1968)
4.2. Penyusunan Disain
Setelah pertanyaan penelitian dirumuskan sehingga si peneliti mempunyai suatu gambaran mengenai apa yang hendak diketahuinya melalui peneliitian, maka ia harus menemukan metode penelitian.
Jenis penelitian yang dimaksud terdiri atas :
4.3.1. Survai
Survai adalah sutu jenis penelitian yang mana di dalamnya hal yang hendak diketahui oleh peneliti dituangkan dalam suatu daftar pertanyaan (questionnaire) baku. Misalnya Karl Max mengirim daftar pertanyaan ke 25.000 orang buruh di Perancis, dan Max Weber pun dikabarkan melakukan teknik survei dalam peneltiannya.
Suatu daftar pertanyaan pada umumnya memuat sejumlah pertanyaan yang dikenal dengan nama pertanyaan tertutup karena subyek penelitian diminta
memilih satu dari sejumlah jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. Ada pula jenis daftar pertanyaan yang bersifat terbuka, yakni pertanyaan yang dijawab secara bebas sesuai dengan keinginan subyek penelitian.
4.3.2. Pengamatan
Pengamatan (Observation) merupakan suatu metode penelitian nonsurvei. Peneliti mengamati secara langsung perilaku para subyek penelitiannya. Melalui pengamatan terhadap perilaku seseorang atau sekelomok orang dalam kurun waktu yang relatif lama, seorang peneliti memperoleh kesempatan untuk memperoleh banyak data yang bersifat mendalam dan rinci, dimana suatu hal yang agak sulit dicapai melalui metode survei.
Selain itu, pengamatan juga memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku yang wajar, asli, tidak dibuat-buat, spontan, yang mungkin kurang nampak bila ia menggunakan metode survai.
4.3.3. Riwayat Hidup
Riwayat hidup merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam sosiologi yang jarang digunakan tetapi dianggap dapat mengungkapkan data yang penting mengenai pengalaman subyektif yang penting bagi pengembangan teori sosiologi. Kajian terhadap riwayat hidup dapat mengungkapkan data baru yang belum terungkap dengan memakai teknik pengmpulandata lainnya. Studi Sosiologi yang terkenal yang memakai pendekatan ini adalah tulisan Thomas dan Znaniecki: The Polish Peasants in Europe dan America. Tulisan lainnya yg menggunakan metode ini adalah buku yang berjudul The Jack-Roller yang mengisahkan riwayat hidup seseorang yang disekap dalam rumah tahanan untuk anak nakal.
4.3.4. Studi Kasus
Dalam penelitian dengan memakai teknik studi kasus berbagai segi kehidupan sosial sutu kelompok sosial menyeluruh. Penelitian studi kasus klasik dalam sosiologi ialah penelitian Robert S. Lynd dan Helen Merrel Lynd terhadap kehidupan masyarakat sutu kota kecil di AS bagian tengah yang mereka beri nama samaran Middletown. Tujuan penelitian ini sangat luas karena mencakup segi pencaharian nafkah, pembentukkan rumah tangga, sosialisasi anak, penggunaan waktu luang, kegiatan di bidang keagamaan sampai pada keterlibatan dalam kegiatan komunitas. Hasil penelitan mereka dituangkan dalam dua buku: Middletown: A Study in Modern American Culture (1929) dan Middletown in Transition: A Study in Cultural Conflict (1937).
4.3.5. Analisis Isi
Suatu masalah penelitian dapat pula diungkapkan dengan jalan menganalisis isi berbagai dokumen seperti surat kabar, majalah, dokumen resmi maupun naskah di bidang seni sastra. Data dari berbagai sumber tersebut dialihkan menjadi suatu bentuk yang dapat dianalisis secara kuantitatif.
4.3.6. Eksperimen
meskipun teknik eksperimen lebih banyak dijumpai dalam ilmu sosial lain seperti psikologi, namun dalam hal tertentu kita juga menjuampai eksperimen dalam sosiologi. Salah satu contoh adalah penelitioan yang dilakukan oleh Michael Wolff. Ia melakukan studi mengenai interaksi diantara pejalan kaki dikala mereka berpapasan di tengah kota. Dalam eksperimen ini anggota tim peneliti berjalan lurus ke depan meskipun dari arah berlawanan seorang pejalan kaki lain berjalan tepat ke arahnya untuk melihat bagaimana reaksi pihak lawan di kala
kedua orang hampir bertabrakan. Dari berbagai reaksi tersebut kemudian disimpulkan adanya pola tertentu dalam interaksi demikian (gerak tubuh dan gerak tangan tertentu untuk menghindari kontak fisik, benturan kecil yang kadang-kadang tidak dapat dihindarkan, umpatan manakala benturan terjadi).
Eksperimen dapat pula terdiri atas perbandingan anatara kelompok yang diberi perlakuan (experimental group) dan kelompok yang tidak diberi perlakuan (Control Group). Eksperimen dilakukan terhadap dua kelompok yang anggotanya dianggap mempunyai ciri yang sama.
4.3.7. Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Penelitian yang menggunakan metode survai dan sensus menggunakan pendekatan kuantitatif, karena data yang dikumpulkan dapat diukur, seperti tinggi pendidikan, banyaknya jenis pekerjaan, besarnya penghasilan warga. Pendekatan ini dapat pula menggunakan metode penelitian lain seperti eksperimen, penggunaan data yang tersedia atau analisis isi.
Sedangkan pendekatan kualitatif, mengutamakan segi kualitas data. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain teknik pengamatan (observasi) serta wawancara mendalam.
4.4. Analisa Data dan Penulisan Hasil Penelitian
Setelah penelitian lapangan selesai, data kemudian diolah dan dianalisis. dalam tahap analisis data kuantitatif jawaban yang diberikan para subyek suatu penelitian survai dihitung frekuensinya untuk mencari keteraturan sosial.
Dengan memakai data kuantitatif, peneliti dapat mempelajari ada tidaknya kecenderungan tertentu dalam masyarakat.
Dalam penelitian kualitatif, teknik analisanya jauh berbeda. Peneliti harus mempelajari beratus-ratus, dan bahkan mungkin beribu-ribu halaman catatan penelitian yang dibuatnya tiap hari tatkala dia berada di lapangan, yang secara rinci memuat tidak hanya hasil wawancara mendalam dengan para subyek penelitian serta orang lain yang berada di tempat penelitian.
Pertanyaan :
1. Dalam sebuah penelitian, peneliti perlu melakukan literature review. Mengapa dan untuk apa literature review?
2. Kewaspadaan apa yang diperlukan dalam mempergunakan laporan saksi mata sebagai sumber data ilmiah?
3. Bila anda terlibat/melihat dalam suatu perdebatan sengit di lingkungan mahasiswa, dengarkan setiap pernyataan yang dikeluarkan, dengan mempertanyakan sbb dalam pikiran : Seberapa jauh pernyataan itu didasari fakta ilmiah atau dugaan, dongeng, impian? Pada kesimpulan pernyataan apa saja yang dapat dibenarkan secara ilmiah?
13 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar